Tiap destinasi di Indonesia punya cerita menarik, seperti Belitung. Tak Melulu soal pantai dan bebatuan granit besar, lihatlah rumah-rumahnya yang tanpa pagar.
Beberapa waktu lalu, saya liburan ke Belitung. Destinasi yang indah dan punya ragam makanan enak. Sejenak merefleksikan pikiran, mengusir penat dari suasana perkotaan.
Beberapa kali ke sana, nyatanya kali ini mata saya tertuju pada suatu hal yang menarik. Bukan, bukan pantai atau bebatuan granitnya yang pasti sudah sering dibahas. Akan tetapi, rumah-rumah di sana.
Setiap kali melintasi rumah-rumah penduduk di Belitung, terlihat rumah-rumahnya tidak memiliki pagar. Langsung rumah begitu saja, dengan halaman yang luas tanpa ada pagar. Meskipun, ada satu rumah di pinggir jalan serta jauh dari mana-mana, tetap tanpa pagar.
![]() |
Mengapa bisa seperti itu?
“Pertanyaan yang bagus, memang rumah-rumah orang Belitung tidak memiliki pagar,” kata Heri, salah satu pemandu dari Caca Tour Belitung.
“Kami orang Belitung hidup dengan damai dan rukun. Sehingga, kami tidak butuh pagar,” lanjutnya.
Heri menambahkan, angka kriminalitas di Belitung juga rendah. Semua hidup dalam kerukunan, meski berbeda keyakinan. Dari kerukunan itulah, muncul rasa aman untuk tidak memagari rumah. Yang artinya, siapa saja boleh bertamu atau sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan.
“Kalau ada yang di pagar, itu paling hanya rumah-rumah pejabat dan rumah-rumah pendatang. Tapi sebagian besar, rumah orang Belitung tidak memiliki pagar,” terang Heri.
![]() |
BACA JUGA: Kenyamanan Leebong Island yang instagramnable
Menarik juga ceritanya. Kerukunan masyarakat di Belitung, tampaknya bisa dicontoh di tempat-tempat lain. Mereka saling menyayangi dan membantu, menerbakan rasa sayang pada sesama.