Tren destinasi bagi turis Indonesia berubah setiap tahunnya.
Situs perjalanan Skyscanner baru-baru ini merilis data terbaru tentang perilaku travel para penggunanya di Indonesia, termasuk destinasi yang tengah populer.
Menurut perusahaan riset global McKinsey, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pasar paling cepat di dunia.
“Pelancong Indonesia semakin cerdas. Mereka menginginkan kebebasan dalam mengatur perjalanan mereka. Hal yang selalu dicari adalah promo terbaik dan harga termurah,” tutur Senior Marketing Manager Skyscanner untuk Indonesia, Yulianto Balawan .
Skyscanner merangkum 10 destinasi yang paling naik daun, alias popularitasnya meningkat paling pesat di kalangan wisatawan Indonesia. Berikut daftarnya:
1. Seoul, Korea Selatan (naik 100 persen dibanding tahun 2015)
2. Tanjung Pandan, Belitung (naik 90 persen dibanding tahun 2015)
3. Solo/Surakarta (naik 79 persen dibanding tahun 2015)
4. Tokyo, Jepang (naik 66 persen dibanding tahun 2015)
5. Bandung, Jawa Barat (naik 60 persen dibanding tahun 2015)
6. Penang, Malaysia (naik 60 persen dibanding tahun 2015)
7. Osaka, Jepang (naik 60 persen dibanding tahun 2015)
8. London, Inggris (naik 59 persen dibanding tahun 2015)
9. Male, Maladewa (naik 59 persen dibanding tahun 2015)
10. Batam (naik 51 persen dibanding tahun 2015).
Belitung dan Solo adalah destinasi domestik yang popularitasnya meningkat paling pesat selama tahun 2016. Yulianto mengungkapkan, tren ini diprediksi akan tetap berlangsung di tahun 2017.
Kunjungi juga : PULAU LEEBONG BELITUNG
Belitung mengalami peningkatan pencarian travel sebesar 90 persen. Sementara Solo mengalami peningkatan sebesar 79 persen. Data ini menunjukkan adanya ketertarikan terhadap pengalaman wisata yang lebih antimainstream dan gaya hidup lokal yang otentik. Sementara itu, tren perjalanan internasional juga meningkat salah satunya karena persyaratan visa yang dipermudah untuk turis Indonesia. Antara lain Jepang dan Korea Selatan.
“Ini akan menjadikan destinasi-destinasi di negara-negara tersebut populer tahun 2017,” ungkap Yulianto.
