
1. Geosite Open Pit Nam Salu

Terletak di Senyubuk, Kelapa Sampit, Belitung Timur, Open Pit jadi salah satu geosite yang masuk dalam Geopark Belitong. Dulunya, Open Pit merupakan area pertambangan tertua yang ada di Pulau Belitung, yang pertama kali dibuka pada tahun 1887.

Bagi kamu yang ingin melihat indahnya danau di tengah hutan lindung yang ada di sana, harap menyiapkan tenaga. Pasalnya, untuk menuju Open Pit, kamu harus melalui jalur setapak menanjak sejauh 300 meter. Jalur ini pun terdiri dari tanah dan bebatuan yang membuat medannya semakin sulit. Salah menginjak sedikit, bukan tidak mungkin kamu akan terpeleset.

Meskipun demikian, semua usaha tersebut akan terbayar lunas dengan pemadangan yang disajikan di Open Pit. Warna hijau tosca yang dihadirkan oleh air danau tampak seirama dengan pepohonan dan rumput-rumput yang ada di sekitarnya.

Masih di Belitung Timur, geosite selanjutnya yang bisa kamu kunjungi adalah Pantai Burung Mandi. Konon, dahulu terdapat banyak burung yang mandi di pantai ini, sehingga akhirnya diberi nama Pantai Burung Mandi.
Seperti pantai pada umumnya, di Pantai Burung Mandi kamu bisa menemukan hamparan pasir putih yang indah. Terdapat juga deretan perahu nelayan yang sedang bersandar di bibir pantai.

Sayangnya, saat kumparan berkunjung ke sana pada Selasa (9/4), tak banyak wisatawan yang datang. Menurut Yuda, pantai ini baru ramai dikunjungi pada akhir pekan.
3. Geosite Tanjung Kelayang

Tak lengkap rasanya ke Pulau Belitung, tanpa ke Tanjung Kelayang. Ya, kira-kira itulah yang wisatawan rasakan saat berlibur ke pulau ini.

Uniknya, di beberapa pulau tersebut terdapat gugusan bebatuan yang menghadirkan beragam bentuk unik. Misalnya saja Pulau Batu Burung Garuda yang batuan granitnya tampak membentuk dan seolah-olah terlihat seperti Burung Garuda.

Ada pula Pulau Kelayang yang tak hanya menyajikan pemandangan indah dari bibir pantai, tapi terdapat pula gua yang berada di dalam pantai. Adalah Gua Kelayang, yang terbentuk dari deretan bebatuan besar. Mitosnya, di gua ini kamu tak boleh berteriak, karena akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti hadirnya ular besar yang beberapa kali pernah dilihat wisatawan.

Ingin menikmati sunset di Pulau Belitung? Salah satu tempat untuk mewujudkan keinginan itu adalah di Geosite Bekas Tambang Timah Laut Juru Seberang.

Kawasan konservasi ini menawarkan pemandangan pesisir yang indah, serta geowisata menyusuri hutan bakau. Di tempat ini juga terdapat sebuah kapal besar yang difungsikan sebagai restoran.

Selain itu, kamu juga bisa menemukan beberapa spot foto kekinian nan Instagramable, seperti spot foto berbentuk love, rumah kayu, hingga jembatan berbentuk bulat yang difungsikan untuk menikmati sunset. Sayangnya, saat kumparan berkunjung ke sana pada Rabu (10/4), cuaca di Pulau Belitung sedang tidak mendukung, karena tertutup awan mendung, sehingga tidak bisa menikmati sunset seperti biasanya.
5. Geosite Bukit Peramun

Pernah mendengar hewan bernama tarsius? Atau tertarik untuk melihat tarsius secara langsung?

Tak hanya itu, saat malam hari, kamu juga bisa merasakan pengalaman anti-mainstream bertemu dengan hewan lucu nan menggemaskan, yaitu tarsius. Ya, tarsius hanya aktif pada malam hari, sehingga kamu hanya bisa mencari dan menemukannya di antara jam 19.00 – 21.00 WIB.
Sumber : https://kumparan.com/@kumparantravel/pesona-5-geosite-yang-ada-di-geopark-belitong-1qsBKt4q2xa