Burhanudin menyampaikan saat ini pihaknya menggalakkan sektor kepariwisataan. Dia menyampaikan Pulau Belitung pengembangan Geopark internasional
Selama tiga hari 12-15 April 2018, Pemkab Sragen melalui Bagian Humas berkesempatan menggelar studi banding ke Pulau Belitung di Provinsi Bangka Belitung. Joglosemarnews.com turut menjadi bagian rombongan yang mengikuti agenda tersebut.
Selama tiga hari, rombongan mengeksplor potensi wisata di negeri berjuluk Laskar Pelangi tersebut sekaligus menimba ilmu pengelolaan obyek wisatanya.

Selama tiga hari 12-15 April 2018, Pemkab Sragen melalui Bagian Humas berkesempatan menggelar studi banding ke Pulau Belitung di Provinsi Bangka Belitung
Sebagai agenda rutin tahunan, acara studi banding menggelar sejumlah agenda salah satunya kunjungan kerja di Kabupaten Belitung Timur yang merupakan bagian dari Provinsi Babel.
Hari perdana diisi dengan menggelar kunjungan di Pemkab Beltim. Tiba di negeri Laskar Pelangi, rombongan Pemkab yang dipimpin Wabup Dedy Endriyatno dan Ketua DPRD, Bambang Samekto langsung melanjutkan perjalanan menuju Pemkab Beltim.

Pelele’an atau biasa dikenal dengan Tarsius adalah salah satu binatang langka yang menjadi primadona wisata di Beltim
Rombongan disambut Wakil Bupati Beltim Burhanudin dan jajarannya dengan hangat. Sejumlah obrolan disampaikan dengan santai namun serius. Salah satunya yakni pengembangan wisata di Pulau Belitung yang tergolong sangat cepat dan dinamis.
Sebelumnya Pulau Belitung, utamanya di Belitung timur adalah kawasan yang hanya bergantung pada industri pertambangan timah. Namun seiring waktu, hasil timah semakin menipis. Sedangkan dampak dari penambangan timah sendiri tidak bisa terelakkan telah mengubah wajah alam di pulau tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu kesadaran akan potensi wisata yang perlu digali muncul oleh warga dan pemerintah daerah setempat. Salah satu pemicunya yakni novel Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang menggambarkan kompleknya masalah di Belitung.

Salah satu lokasi tempat syuting Fil Laskar Pelangi yang ditandai dengan prasasti di antara batu besar di tepi pantai Belitung Timur.
Burhanudin menyampaikan saat ini pihaknya menggalakkan sektor kepariwisataan. Dia menyampaikan Pulau Belitung pengembangan Geopark internasional.
”Di wilayah kami masih banyak wilayah yang digunakan pada sektor pertambangan, namun masih banyak juga wilayah bibir pantai kami yang masih bisa digali,” tuturnya.
Meski fokus pada pariwisata, pihaknya mengakui tetap ada masalah dalam pengembangan. Salah satunya dalam usaha pembangunan perhotelan. Pasalnya kawasan Belitung Timur masih banyak yang terbentur dengan kawasan hutan.
”Ini sedang kami proses untuk pinjam pakai,” tuturnya.
Dia menyampaikan kebangkitan pariwisata Belitung tidak lepas dari Laskar Pelangi. Dia menyampaikan penggambaran dalam novel dan film merupakan fakta kondisi di Belitung. ”Bagaimana kondisi anak-anak yang ada di PT Timah dan diluar PT Timah pada waktu itu,” jelasnya.

Replika SD Muhammadyah yang menjadi Icon wisata Beltim
Soal bagaimana menularkan pengembangan pariwisata di Belitung ke Sragen, Burhanudin menyampaikan sudah tersedia di Objek Wisata Unik Ngejungak (OWUN). Yakni pusat informasi pariwisata di Belitung timur yang mengemas semua informasi di Belitung.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Beltim Helly Tjandra menyampaikan angka kunjungan pada 2010 hanya 11 ribu, sedangkan ada 2017 sudah mencapai 250 ribu.
”Kita kerjasama dengan sejumlah wilayah perguruan tinggi dan bersinergi dengan pelaku pariwisata dan masyarakat yang mulai bangkit, merubah dar timah ke pariwisata,” ujarnya.
Dia menyampaikan akses pariwisata sudah sangat bagus. Selain itu pihaknya sudah melakukan pemetaan dan ada sekitar 40 objek pariwisata yang siap dikembangkan.
”Kita juga branding Pariwisata Visit Beltim sejak 2014,” terangnya.
Sementara itu Dedy Endriyatno menyampaikan pertemuan ini diharapkan bisa menjadi pelajaran untuk mengembangkan pariwisata di Sragen. Salah satunya yakni Sangiran yang memang tiada duanya di Indonesia.
Dalam kesempatan berkunjung di Pulau Belitung, Rombongan juga sempat mampir di beberapa lokasi yang menarik wisatawan. Seperti replika Sekolah laskar Pelangi, Kediaman Ahok di Belitung, sejumlah Pantai dan Pulau serta Danau yang terbentuk dari penambangan timah.