Kesenian beripat dan antu bubu diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Belitung Timur (Beltim).
Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Belitung Timur Linda Theodore saat menggelar kesenian tersebut di Pantai Nyiur Melambai, Manggar, mengatakan beripat dan antu bubu merupakan aktraksi kesenian tradisi yang mengandung kearifan lokal, yang biasa dimainkan ketika momen-momen tertentu.

Baca juga :
Pagelaran Kesenian Beripat dan antu bubu bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Beltim.
“Kami mengangkat beberapa tradisi yang sudah mulai langka, yang harus ditunjukan kepada masyarakat luas, yaitu Beripat dan antu bubu,” kata Linda.

Dijelaskan Linda Beripat merupakan suatu kesenian yang mempertandingan dua orang saling memukul memakai rotan sebagai alatnya.
“Pemenang dalam pertandingan, dia yang paling banyak mencambuk lawannya, bekas cambukan dihitung untuk menentukan pemenangnya,” ujar Linda.

Sedangkan atraksi permainan antu bubu merupakan suatu Kesenian adat, yang bahannya terbuat dari batok kelapa untuk aksessoris kepala dan bubu alat tangkap ikan tradisional sedangkan untuk badan dibungkus kain kafan.
Antu bubu sinyalir menggunakan unsur magis di dalamnya, dimana pemain tidak sadarkan diri saat memegang antu bubu.

Sake (21) mengaku sudah sering memainkan permainan antu bubu, mengatakan tidak pernah menang ikut perminan ini.
“Waktu dipengang berat, nempel terus, pas mau bangkitin gak bisa, seperti ditimpa lagi sama hantunya,” ujar Sake.
Sake menjelaskan saat memegang antu bubu hilang kendali, dan tak sadar dengan yang ada disekitarnya.
Permainan ini dimenangkan bila bisa mendirikan dan lepas, kemudian mundur tiga langka dari antu bubu.
Kegiatan ini merupakan wujud promosi wisata Belitung Timur, Linda juga menyampaikan saat ini sedang menunggu gedung kesenian yang sedang dibangun, nantinya akan diadakan kesenian tarian maupun kesenian lainnya.
“Kalau gedung sudah selesai, kami akan membuat jadwal pertunjukan, jika ada wisatawan hadir bisa menyaksikan kesenian asli Belitung,” tutup Linda.