Belitung adalah salah satu Pesona Asia dengan kecantikan yang tiada banding. Pantai pasir putih, air yang jernih dan batu-batuan raksasa jadi sajian utama.
Belitung merupakan salah satu destinasi yang mulai menjadi sasaran para traveler semenjak difilmkannya film Laskar Pelangi pada 2008 silam. Minat wisatawan semakin tahun semakin meningkat untuk mengunjungi Belitung.
Air laut yang bening, pasir pantai yang halus, budaya yang kental, serta kuliner yang menggoda menjadi daya tarik bagi para pelancong untuk mengunjungi pulau ini.
Bagi saya pantai adalah tempat paling menyenangkan untuk menghilangkan penat setelah lelah bekerja setiap hari. Berawal dari rasa penasaran akan Negeri Laskar Pelangi tersebut membawa saya pada pengalaman tiga hari berkunjung ke Belitung pada bulan Juni silam.
Menikmati keindahan Pulau layaknya milik pribadi, disini !
Pengalaman mengunjungi Belitung adalah pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya. Selain mendapat penyegaran mata menikmati alam yang begitu indah, dalam perjalanan ke Belitung tersebut saya mendapatkan banyak teman baru.
Hari pertama dimulai dengan mengunjungi Belitung Timur, sebelum memulai perjalanan ke Belitung Timur kami menyempatkan diri untuk merasakan hidangan khas Belitung, yaitu mie atep dan es jeruk kunci. Kenikmatan dan kesegaran menyambar tenggorakan saya.
Setelah selesai, tujuan pertama kami jatuh pada Vihara Dewi Kwan Im, sebuah Vihara tertua dan terbesar di Belitung yang terletak di Desa Burung Mandi. Teriknya cahaya matahari tak menghalangi niat kami untuk mengexplore tempat wisata di Belitung Timur.
Perjalanan selanjutnya kami memutuskan untuk mampir ke Pantai Burung Mandi, yang lokasinya berdekatan dengan Vihara Dewi Kwan Im. Di Pantai Burung Mandi, kami beristirahat sejenak sambil menikmati segarnya es kelapa di pinggir pantai.
Tak lama berselang kami melanjutkan berwisata ke Museum Kata Andrea Hirata, sebuah museum sastra yang sangat inspiratif. Salah satu kata yang terkenal dari Andrea Hirata adalah ‘Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu’.
Kami hanya meluangkan waktu sebentar di Museum Kata. Hari semakin sore, kami singgah sebentar ke Rumah Ahok, lalu kami melanjutkan perjalanan kembali ke Replika Sekolah Dasar Laskar Pelangi. Sebuah sekolah yang menjadi ikon di Desa Gantong.
Sejak ditayangkannya film Laskar Pelangi yang terinspirasi dari kisah nyata seorang pemuda yang berasal dari Desa Gantong. Spot ini pun jadi ikonnya.
Lokasi dari satu tempat ke tempat lain berdekatan, jadi kami tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai ke tempat tujuan berikutnya.
Destinasi terakhir pada hari pertama ditutup dengan menikmati sunset di Dermaga Kirana, sebuah dermaga dengan pemandangan yang cantik serta dilengkapi dengan ‘Rumah Keong’ yang dapat dijadikan spot foto Instagramable di Dermaga Kirana.
Langit amat sangat cantik, sunset di Dermaga Kirana berhasil menutup hari pertama saya di Belitung dengan sangat indah.
Hari kedua adalah hari yang sangat saya nantikan, kami akan menjelajahi pulau di sekitaran Pulau Belitung seharian.
Tips sebelum menaiki kapal untuk menjelajahi pulau adalah pastikan perut anda sudah terisi makanandan jangan lupa untuk meminum Tolak Angin, karena selama di kapal tubuh kita akan terkena langsung paparan angin laut yang memungkinkan kita terkena Masuk Angin. Maka dari itu kita perlu sedia Tolak Angin untuk Mencegah dan Mengatasi Masuk Angin.
Menyenangkan sekali menjelajahi banyak pulau, kami berangkat dari Pantai Tanjung Kelayang. Kami menyewa sebuah kapal yang memiliki daya tampung sekitar 15-20 orang. Pulau pertama yang kami datangi adalah Pulau Pasir. Pulau ini adalah pulau kecil yang memiliki pasir putih yang sangat halus dan air yang sangat bening, sangat menyegarkan menginjakan kaki di pulau ini.
Setelah puas berswafoto kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Lengkuas. Pulau Lengkuas adalah pulau yang sangat menarik. Di pulau ini terdapat mercusuar tua yang dibangun oleh kolonial belanda pada tahun 1882 silam. Pulau Lengkuas sangat menakjubkan.
Saya tak henti-hentinya berdecak kagum akan keindahan Pulau Lengkuas. Bebatuan tinggi tersebar di pinggir pantai. Batu tinggi adalah ikon dari pantai di Kepulauan Bangka Belitung. Kami menikmati waktu kami di Pulau Lengkuas. Saya mencoba pempek Belitung di salah satu kedai di Pulau Lengkuas. Rasanya luar biasa nikmat.
Menjelang siang kami memutuskan untuk melakukan snorkeling di sekitaran Pulau Lengkuas. Pemandangan yang sangat indah kami dapatkan di Pulau Lengkuas. Saat menyelam saya banyak menemukan beberapa jenis biota laut. Sungguh pengalaman yang tidak akan terbayarkan oleh apapun.
Selesai snorkeling, kami melanjutkan mengexplore pulau-pulau lainnya. Tapi sebelum itu kami beristirahat untuk makan di Pulau Kepayang, sebuah pulau kecil dengan satu restoran yang lumayan besar. Kami menyantap makan siang kami dengan nikmat di Pulau Kepayang.
Hari semakin sore, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kelayang. Keunikan dari Pulau Kelayang adalah pulau ini memiliki goa yang disebut Goa Kelayang. Puas bermain air di Pulau Kelayang kami memutuskan kembali ke Pantai Tanjung Kelayang, tempat kami memulai perjalanan.
Destinasi terakhir pada hari kedua ditutup dengan mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi atau dikenal juga dengan Pantai Laskar Pelangi. Kami menikmati sunset di Pantai Tanjung Tinggi dengan perasaan senang dan hati yang gembira.
Hari terakhir di Belitung akhirnya tiba, sungguh tak rela hati ini harus berpisah dengan Belitung. Kami hanya memiliki 2 destinasi terakhir. Yang pertama adalah Pantai Tanjung Pendam, sebuah pantai yang cukup unik.
Pada saat kami datang, air di Pantai Tanjung Pendam sedang surut, sehingga Pantai Tanjung Pendam telihat seperti padang savana, persis seperti Taman Nasional Baluran di Banyuwangi. Beberapa teman saya berkata ‘Belitung rasa Banyuwangi’
Setelah puas berswafoto, kami melanjutkan perjalanan ke Danau Kaolin. Danau Kaolin adalah sebuah danau yang terbentuk dari ceruk bekas penggalian kaolin. Pesona Danau Kaolin membuat mata kita menyalak kagum.
Danau Kaolin berwarna biru dengan hamparan tanah putih yang semakin membuat Danau Kaolin terlihat cantik. Danau Kaolin menjadi destinasi penutup pada perjalanan kali ini. Belitung adalah Pesona Pantai Asia yang sesungguhnya.
Tak terasa kami sudah diujung waktu untuk kembali ke Jakarta. Liburan ke Belitung Juli lalu adalah salah satu liburan singkat terbaik yang pernah saya alami.
Kondisi badan yang fit menjadi salah satu faktor dalam menikmati liburan. Untuk itu jangan lupa untuk selalu membawa Tolak Angin untuk Mencegah dan Mengatasi Masuk Angin. Salam Traveler!
Pulau Leebong sangat dikenal kalangan luas sebagai pulau romantis dan privasi wisatawan terjaga aman