Nama Pulau Leebong mungkin masih asing di telinga para pelancong. Tapi jangan salah, Pulau Leebong kerap disandingkan sebagai Maldives-nya Indonesia. Pulau yang terletak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ini seakan surga terpendam di Indonesia.
Babel -yang merupakan kawasan kepulauan- memiliki sekitar 470 buah pulau dan 50 diantaranya telah berpenghuni. Inilah sebab betapa potensi wisata bahari yang ada di sana mampu menyuguhkan pengalaman yang menarik. Negeri Laskar Pelangi ini tengah gencar mempromosikan pariwisatanya.
Tak hanya wisata baharinya saja yang bisa dibanggakan. Provinsi Babel, yang merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatra Selatan itu, masyarakatnya terkenal dengan keramah-tamahannya. Jadi sudah terbayang bila Babel merupakan daerah tujuan yang menarik dan bisa masuk daftar wisata anda.
Berbicara Pulau Leebong, untuk akses menuju lokasi pun sangat mudah. Dari dermaga Pelabuhan Tanjung Ru hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di tujuan. Bahkan, selama perjalanan ke sana kita akan disuguhi birunya laut dan tenangnya ombak.
Belum sampai Pulau Leebong, mata kita sudah dimanjakan oleh hutan mangrove yang seakan membawa kita ke belantara hutan Amazon di Benua Amerika sana. Tak heran, hutan Mangrove di Leebong memang yang terbaik di Belitung.
Dengan luas sekitar 17 hektare tentunya hutan mangrove akan menjadi pengamalan seru. Jernihnya air sekitar hutan Mangrove akan membuat habitat bakau yang tumbuh di atas pasir terlihat jelas pada siang hari.
Setibanya di pulau yang luasnya mencapai 37 hektare ini, lagi-lagi mata kita dikagetkan oleh indahnya pemandangan pulau. Birunya laut, ombak yang tenang, dan putihnya pasir seakan menggiring setiap orang yang datang.
Maka wajar bila Pulau Leebong mendapatkan penghargaan dari Tripadvisor Excellence 2018.
Belum lagi keindahan Pantai Chicas, sebuah pantai berpasir putih yang luas dengan tiga buah gazebo beratap warna merah, biru, dan kuning. Dinamakan demikian karena di sekitar pantai ini anda bisa melihat tanaman sikas yang tumbuh dengan subur.

Pantai Chicas memiliki karakter pasang dan surut. Surut di pagi hari sampai sore, sehingga muncul hamparan pasir putih yang bersih dan sangat luas. Anda bisa menikmati pantainya dengan berjalan kaki atau pun bersepeda tanpa basah.
Bersihnya bibir pantai dan masih terpeliharanya hutan di Pulau Leebong menjadi surga bagi hewan dan tumbuhan. Ekosistem dibiarkan tetap ada sehingga pengunjung bisa menikmati keajaiban yang memesona itu.
“Disini masih ada kancil, kijang, dan banyak jenis burung. Pokoknya yang nginap disini benar-benar terasa nuansa alamnya,” ucap Pemilik Pulau Leebong, Tellie Gozelie.
Selain berenang dan bermain dengan pasir nan putih, Leebong juga menyediakan fasilitas untuk kegiatan yang lain, seperti hammock di atas air, ayunan, paddleboard, dan sepeda untuk berkeliling pulau. Bagi anda yang doyan selfie maka tempat ini sangat cocok.
Selain itu, sangat menyenangkan merasakan berjalan kaki menikmati bagian pulau yang dipenuhi rerimbunan pohon. Sembari berkeliling, anda akan diajak mengenali beberapa flora Pulau Leebong seperti pohon sikas, pohon gelam, pohon simpor, dan masih banyak lagi.
Setelah semua aktifitas dilakukan, tentu tidak ada salahnya bila menginap di resort. Leebong Island Resort memiliki empat jenis villa, yang pertama adalah tenda barak, Villa Chicas, Villa Barata, dan Villa Pohon (Zara Tree).
Jangan salah, Villa Zara ini sangat unik karena semua bahan rumah terbuat dari kayu, mulai dari tiang, tangga, dinding, lantai, rangka atap, bahkan kamar mandinya. Sedangkan atapnya menggunakan daun kelapa yang telah kering.

Terdapat beranda mungil yang hampir mengelilingi seluruh bagian luar villa. Dan di salah satu sisi beranda terdapat tangga untuk naik, tempat bersantai di atas pohon.
“Kalau Villa Zara ini cocok bagi pasangan yang sedang bulan madu. Bahkan, Villa ini cukup terkenal bagi warga Malaysia. Karena sempat ada pembuatan film disini,” tegas Tellie.
Pria kelahiran Tanjung Pandan 10 Desember 1970 ini menceritakan bahwa resort ini memang belum sempurna. Kedepan, Tellie akan membangun hotel di Pulau Leebong.
“Ini belum bisa dikatakan sempurna. Karena ini masih proses. Kedepan kita juga berencana akan membangun hotel,” harapnya.
Tellie berharap pengembangan wisata Belitung mendapat dukungan pemerintah pusat. Menurut dia, selama ini pemerintah daerah kurang maksimal mempromosikan pariwisata Belitung ke dunia internasional dengan alasan tidak ada dana promosi.
”Perlu peran pemerintah pusat membangun potensi wisata Belitung, kalau selama ini sudah ada Bali dan Lombok, pengembangan wisata pantai di Belitung harus ada keterlibatan pemerintah pusat, agar ada pemerataan pengembangan wisata di Indonesia,” ungkapnya.
Sumber : https://www.gatra.com/rubrik/dpd-ri-news/362325-Ayo-Mengenal-Pulau-Leebong-Surga-Terpendam-di-Belitung