Liburan yang asyik, ya ke Pulau Belitung. Pantainya eksotis, pantainya berpasir putih dan masih banyak lagi.
Usia yang sudah tidak muda lagi Di umur 26 tahun ini aku berfikir ‘what I’m to do in my birthday?’ dan pilihannya adalah pergi ke Pulau Belitung, mengasingkan diri dengan pergi keluar kota sendirian, bertemu dengan orang-orang baru dan mencari wangsit untuk goal tahun depan.
Belitung, sebuah pulau yang pertama kali aku lihat di layar film gede ‘Bioskop’ waktu itu aku berdoa agar suatu saat bisa mengunjunginya. Finally bisa ke sana.
Aku berangkat dari kota asal kelahiran ke Pulau Belitung tepat tanggal 4 Agustus 2018. Karena dalam rangka Ulang Tahun tiket dapet sponsor dan untuk penginapan aku langsung cari.
Pilihan jatuh ke Hotel Mustika 2, hotel ini dekat darimanapun, pusat kota di daerah batu satam, atm centre, kopi kong djie, warung makan, kalau siang didepan hotel ada yang jual es campur dan es doger. Mantap guys! Receptionnya ramah dan baik banget. Tanya rute dijelasin sedetail mungkin. Bisa sewa motor disana seharga Rp 60.000 . Sayang hotel ini jika dihuni satu orang tidak ada bed type king. Jadi tetap memakai yang twin size. Kamarnya bersih, breakfastnya minimalis seperti harganya tetapi bednya keras. hehe
Hari pertama, sesampainya di Pulau Belitung tempat pertama yang aku tuju ke rumah kediaman pak ahok, disini bisa melihat rumah Pak Ahok dari depan dan didepannya ada toko yang menjual souvenir lucu-lucu. seketika mata aku langsung tertuju ke souvenir itu biasa naluri perempuan gak kuat kalo lihat yang lucu-lucu bawaannya ingin borong semua.
Selesai mengelilingi dan melihat souvenir, aku langsung menuju ke Museum Andrea Hirata, masuk ke musem ini dengan biaya Rp 50.000. Di sini aku mendapatkan mini book dari andrea hirata. Di dalam museum ini interior sangat colorfull, warna-warni kesukan aku banget, berada ditempat ini yang aku rasakan mood langsung berubah menjadi ceria banget. Rasanya aku pengen sampai besok membaca cerita andrea hirata tapi harus melanjutkan perjalanan lagi. Setelah berkunjung ke sini, hasrat aku mengkoleksi buku-bukumu kembali lagi.
Jangan lupa
- Kunjungi pulau teromantis Leebong Island
Next place ke Replika SD Muhammadiyah GANTONG. Mengapa Replikanya karena diperuntukan untuk wisatawan dan letak sekolah aslinya yang jauh dan sekarang sudah dibangun menjadi lebih baik. Flashback menonton filmnya perjuangan seorang anak-anak bangsa yang ingin bersekolah demi mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang lebih baik. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik. Huhuhuhuhu mengingat itu aku terharu lagi. Bersyukurlah anak-anak sekarang yang dimudahkan dengan teknologi. Teruntuk adik-adik yang di pelosok aku salah satu orang yang berjuang untuk kalian tetap semangat dan bermimpilah!
Setelah tiga tempat yang aku kunjungi di hari pertama di Pulau Belitung, hari pertama ini ditutup dengan makan malam di Rumah Makan Belitong Timpo Duluk. Lapar sejak siang, aku belum makan. Cuma minum ngopi doang. Oh ya lupa, disebelah Museum Andrea Hirata ada Kopi enak namanya Kopi Kuli. Jadi kenapa cuma dapet 3 tempat doang karena pesawat yg aku naikin delay, ditambah perjalanan dari airport ke kota manggar 1,5 jam tanpa macet pake ngebut.
Balik ke Restorannya, makanannya enak-enak, porsinya banyak, aku cuma makan satu macem ikan di kukus seperti pepes, namanya apa ya aku kok lupa besok aku kasih tau dah kalo dah ingat hha. Masalah harga cocok dikantong anak kuliahan. So you guys harus coba makanan ditempat ini.
Second day, Hopping island alias jadi seharian tour laut. Sebelum seharian tour laut, panggilan Yang Maha Kuasa dulu lanjut Joging sampe Pasar, pasar ini terletak di Gang Kim Tim, Ikutan kumpul dengan bapak-bapak lokal ditempat kopi, pertama kali aku bisa melihat telur penyu dipasar, dibelakang pasar ternyata ada Pulau berpenghuni yang setiap pagi orang-orangnya berdagang atau hanya sekedar membeli kebutuhan pokok di kota. Sunrise disana sangat istimewa. Dan biasa lah ya perempuan masuk pasar ngapain…, pulang dari sana bawa pisang. haha My Favorit fruit ever!
Abis itu lanjut ni tour laut nya dimulai, Can’t imagine betapa biru air lautnya, ditambah pemandangan batu granit besar dan banyak. Indah sekali pulau ini. Dan karena bena-benar menikmati aku tidak banyak mengambil foto saat keliling pulau. Seharian itu kemana aja? Aku ke Pulau Pasir, Pulau Burung, Pulau Lengkuas, Pulau kelayang, dan terakhir ke Pantai Tanjung Tinggi yang sering disebut Pantai Laskar Pelangi karena di Pantai ini tempat shooting film Laskar Pelangi.
Pulang dari Hopping Island dapet temen-temen yang gila abis di ajak seru-seruan dan dilanjutkan nongkrong sampe jam 11 malem. Teman-teman baru aku ada yang super jaim ada yang konyol tingkahnya banyak lah. Mereka orang-orang yang berlatar belakang keren semua tapi tetap low profile. Happy to see guys.
Okay Hari tiga, Hari ketiga ini pertama aku pergi ke Pantai Tanjung Pendam, pantai ini biasa aja sih, letaknya tidak jauh dari kota dan dekat dengan Kopi Kong Djie. Yang bener-bener pertama kali dibangun. Soalnya di Belitung banyak cabang kopi kong djie. Setelah makan pagiaku mapir ketempat kopi dan nyobain kopinya dan ternyata kopinya enak, tempatnya merakyat tapi aku suka.
Selesai menikmatin, aku lanjut ke rumah adat Belitung dimana didalamnya banyak beberapa baju adat, senjata, alat musik, semua serba khas belitung, selanjutnya ke danau kaolin. Danau ini mempunyai air yang biru, kanan kiri pasir karena masih aktif untuk area pertambanga. Kenapa airnya biru karena ini merupakan kawasan bekas galian tambang mineral kaolin yang bercampur dengan air.
Oke Selanjutnya aku ke Batu Baginde, aku menggunakan motor dalam perjalanan menuju Batu Baginde. Karena alasan yang pertama adalah murah, belitung itu sepi dan ngejar waktu karena jauh dan start aku kurang pagi. Tempatnya memang asli jauh guys tapi kanan kiri saat perjalanan itu hutan belantara, ada juga beberapa rumah penduduk dan sepanjang perjalanan hanya bisa berkata wow! Letak Batu Baginde tidak mudah terlihat oleh orang yang pertama kali kesana. Jadi Jika ragu bertanyalah dan jika pertama kali kesana saran aku jika sudah matahari terbit dan jangan sampai matahari tenggelam.
Sesampainya di Batu Baginde harus jalan sekitar 15 menit di dalam hutan sampai ketemu batu besar, dan aku harus memanjatnya hingga atas. Sesampainya diatas damai sekali, nagis haru *Ahlebay, tapi Indonesia memang Luar Biasa! Aku bangga terlahir di negara ini! Bagusnya tidak bisa diungkapkan pake kata-kata.
Nikmatin pemandangan dan sepoi angin, sinyalpun lancer maklum (generasi milenial) hahaha. Sekiranya udah tentram hati hamba berfikir nanggung banget sudah sejauh ini tapi ga mampir ke satu pantai di ujung Batu Baginde dan akhirnya memutuskan untuk ke sana. Namanya Pantai Penyabong, sepi tapi beneran deh pantainya bagus banget. Nikmatin View di pantai ini dan minum Kelapa Muda. Hmm nikmatnya di tenggorokan itu loh, Sedap! Balik kekota udah malem jadi aku hanya memutuskan stay di hotel untuk beristirahat.
Last Day Kulineran. Oke Hari ini Lupakan diet. Makan yang ingin dimakan. Sebernya guys di Belitung itu dari tempat satu ke tempat lain deket tetapi banyak orang yang memilih menggunakan motor dari pada jalan kaki. Jadi orang jalan kaki di sana itu kesannya aneh.
Ini pengalaman ya, tapi hari terakhir ini aku gunakan dengan berjalan kaki. Dari Hotel Mustika 2 ke Mie Atep, mie khas Belitung, mie nya rasanya manis dan kemudian membeli Ketam. Ketam adalah makanan berisi daging kepiting yang sudah diolah. Enak banget, bisa dibawa pulang dan banyak macamnya. Ada risol ketam, ketam asli yang masih ada cangkang kepitingnya satu lagi otak-otak ketam.
Trus cari oleh-oleh, dan memutuskan pulang ke hotel menggunakan Ojek Online, panas banget. Kebetulan dapat ojek online mas-mas yang asli Jawa dan merantau di Belitung. Dia bilang “kalau k esini lagi kabari ya mba, nanti saya traktir kopi, saya rindu ngobrol pake Bahasa Jawa, kalo mau ke airport kabari juga gpp mba saya antar gratis.” Baik banget ya, semoga selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa mas.
Dan waktunya Pulang dan ternyata pesawatnya delay 2,5 jam. Resiko pake maskapai murah. Di dalam pesawat aku bersebelahan dengan bapak-bapak chinese yang tidak bisa berbahasa indonesia. Aku kira umurnya udah 35 tahun ternyata tidak beda jauh, dia masih 29 tahun.
Diawali dengan dia tanya umur dan kenapa aku berani ke sini sendirian. Dikiranya masih sekolah dong.. Happy! (padahal wis tuo). Sama halnya dengan aku, dia mengeluh dengan salah satu maskapai yang sering delay. tiga hari dalam seminggu dia pergi ke Belitung untuk berkerja dan itu cukup mengganggu bisnisnya.
Kenapa tidak ambil maskapai sayap biru aja? Iseng tanya gitu haha. Jawabnya ya sometimes kalo pas ada meeting lanjutan dia ambil itu. Semoga kedepannya lebih baik ya. Waktu itu sangat berarti untuk pebisnis dan menunggu itu melahkan. Seperti menunggu kamu yang tak kunjung datang.
Oh ya guys, for your information, pesen penginapan melalui aplikasi @pegipegi itu gampang banget, kalian bisa mendownload aplikasinya di playstore dan apple strore secara gratis, daftar sesuai petunjuk dan udah deh bisa digunakan sesuai kebutuhan kalian.
Pakai aplikasi ini sangat ngebantu sekali, misalnya nih, aku kemaren butuh banget hotel low budget, di aplikasi pegipegi udah ada tuh rekomendasi nama hotel dan harganya. Harga yang di tawarkan dari yang mahal sampai harga terjangkau semua ada. Tapi gusy karena trip aku ini dengan budged low makalnya aku memilih harga yang terjangkau, dengan harga terjangkau jangan berharap mendapatkan fasilitas yang bagus ya. Tp overall Hotel Mustika 2 dapet dua jempol dari aku karena pelayananannya.
Sumber : https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-4191551/siapa-yang-tidak-jatuh-cinta-dengan-belitung/5